Kamis, 22 April 2010

MATERI & MODUL ELEKTRONIKA

ELEKTRONIKA DASAR 1
Download

MEMPERBAIKI_REPARASI RADIO
Download

DASAR SINYAL AUDIO
Download

MEMPERBAIKI_REPARASI TELEVISI
Download

SISTEM PEMBUATAN MASTER
Download

HOME THEATER
Download

ELEKTRONIKA 1
Download

MENGGAMBAR TEKNIK ELEKTRONIKA
Download

MENGGAMBAR TEKNIK ELEKTRONIKA BERBANTUAN KOMPUTER
Download

MENGGAMBAR LAY OUT PCB
Download

VIDEO GAME
Download

PRODUKSI SINYAL AUDIO
Download

SISTEM SUARA
Download

DASAR SINYAL VIDEO
Download

Minggu, 18 April 2010

Data TR dan IC pada TV

Daftar Data Tr Horisontal
C5143 C5149 D1711 D1652 D1651 D2499 D1556 D1555 D1554 D1553 D1881 D1880 D1879 D1877 D1876 D1878

Daftar Data Tr Power Supply

C4932 C4237 C5148 D1656 D1655 D1887 D1886 D1885 D1884 D1883 D1882 D1710 C5460

Daftar Data IC Power Supply
TEA2261 STR-W6753 STR-W6754 STR-W6756

Daftar Data IC Sound

TDA2003 AN5265

Daftar Data IC Vertical

LA7838 LA7837 KA2131 uPC1378H LA7830 IX0640 AN5510 AN5512 AN5515

Daftar Data IC Signal Processor ( IF )

TDA8360 TDA8361 TDA8362 AN5601 AN5436 KA2134 AN5440

Selasa, 13 April 2010

RESISTOR , KONDENSATOR , DIODA

Resistor



Resistor secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel (variable resistor), tetapi jika hanya disebut resistor saja maka resistor yang dimaksud adalah resistor tetap (fixed resistor) atau biasa disebut juga dengan hambatan atau tahanan.
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan karena arus listrik berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu tegangan listrik dilewatkan pada resistor maka akan terjadi penurunan pada tegangan tersebut.
Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan resistor menurut hukum Ohm adalah :


Dimana I dalam Ampere, V dalam Volt dan R dalam Ohm.
Rumah resistor biasanya dibuat dari keramik / semen dimana bahan yang berfungsi sebagai hambatanya biasanya dari karbon, logam atau lilitan kawat, besar-kecilnya nilai hambatan ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon, logam atau lilitan kawat tersebut.
Macam-macam resistor

Ada bermacam-macam resistor, tetapi yang umum tersedia dipasaran a.l :
1.Resistor karbon (carbon film resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari karbon, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 10 Mega ohm dengan toleransi ±5 - 20%, tegangan maksimum 500 volt , tersedia dalam daya 0.25 - 1 watt.
2.Resistor metaloxide (metaloxide film resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam oxida, memiliki nilai resistansi antara 1ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 750 volt , tersedia dalam daya 1 - 6 watt.
3.Resistor metal film (metal film resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara 1ohm - 10 Mega ohm dengan toleransi ±1-5%, tegangan maksimum 300 volt , tersedia dalam daya 0.5 - 1 watt.
4.Resistor nol ohm (zero-ohmic resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara 0 (nol) ohm hingga 10x10-3 ohm, tegangan maksimum 300 volt , dengan arus maksimum 3 Ampre.
5.Resistor ohm rendah (low-ohmic resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara 0,1ohm - 2.2 ohm dengan toleransi ±5 - 20%, tegangan maksimum 300 volt , tersedia dalam daya 1 - 2 watt.
6.Resistor ohm tinggi (high-ohmic resistor) adalah resistor yang memiliki nilai resistansi antara 1mega ohm - 10 giga ohm dengan toleransi ±2 - 20%, tegangan maksimum 3 kilo volt , tersedia dalam daya 1 - 6 watt.
7.Resistor lilitan kawat (wire-wound resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 56 kilo ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 500 volt , tersedia dalam daya 1 - 15 watt.
8.Resistor lilitan kawat wadah keramik (ceramic wire-wound resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat yang terbungkus dalam wadah dari bahan keramik dengan bentuk vertikal maupun horisontal, memiliki nilai resistansi antara 0.1 ohm - 56 kilo ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 1000 volt , tersedia dalam daya 5 - 20 watt.
9.Resistor daya (wire-wound power resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat biasanya digunakan pada industri listrik, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 39 kilo ohm dengan toleransi ±5 - 10%, tegangan maksimum 2000 volt , tersedia dalam daya 20 - 100 watt.
10.Resistor SMD (surface mount device resistor) adalah resistor yang cara memasangnya ditempelkan pada permukaan PCB, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .
11.Resistor SMD Jaringan (surface mount device network resistor) adalah resistor yang cara memasangnya ditempelkan pada permukaan PCB tetapi dalam satu kemasan terdapat lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .
12.Resistor Jaringan (network resistor) adalah resistor yang dalam satu kemasan terdapat lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi ±1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .

Penandaan Resistor

Resistor karbon atau metal-film dengan daya 0.25 - 3 watt biasanya menggunakan pita warna atau gelang warna sebagai penanda nilai resistansinya. Sedangkan resistor jenis lainya termasuk resistor pasang-permukaan atau resistor tempel (SMD) ditandai secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, tetapi resistor SMD yang sekarang banyak digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai maka biasanya dibiarkan polos, kemasan resistor tersebut biasanya diwarnai dengan warna cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, meskipun tidak menutup kemungkinan digunakannya warna lain, seperti merah tua atau abu-abu.
Membaca nilai resistor empat pita



Penandaan nilai resistor dengan menggunakan empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi dari harga resistansi. Kadang-kadang ditambahkan pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti yang diterapkan pada resistor presisi tinggi seperti jenis metaloxide-film resistor atau yang biasa disebut dengan resistor metal-film
Sebagai contoh pembacaan nilai sebuah resistor yang memiliki pita warna : kuning-ungu-kuning-emas adalah bernilai . Cara membaca yang lebih mudah adalah: pita pertama, kuning, mempunyai harga 4 dan pita kedua, ungu, mempunyai harga 7, sehingga keduanya dihitung sebagai 47. Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 47, sedangkan pita keempat, emas, merupakan kode untuk toleransi ±5%, Secara keseluruhan skema warna kuning-ungu-kuning-emas memberikan nilai 470.000Ω pada keakuratan ±5%. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema empat warna yang dapat digunakan sebagai acuan.


Membaca nilai resistor lima pita


Penandaan nilai resistor dengan menggunakan lima pita digunakan pada resistor presisi tinggi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%). Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Dibawah ini adalah tabel warna untuk skema lima warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga Pita keempat
(pengali) Pita kelima
(toleransi)






Resistor SMD

Resistor SMD (Surface Mount Device) atau resistor pasang-permukaan atau biasa juga disebut dengan resistor tempel penandaan nilai resistansinya dicetak dengan harga numerik dengan kode yang mirip dengan kondensator kecil. Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dimana dua digit pertama merupakan informasi dua nilai / harga resistansi, dan digit ketiga merupakan pengali (lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi). Contoh:
"330" = 33 Ohm Bukan 330 Ohm
"221" = 22 x 10 ohm = 220 ohm
"334" = 33 × 10.000 ohm = 330.000 ohm =330 Kilo Ohm = 330K
"222" = 22 × 100 ohm = 2.200 ohm = 2,2 Kilo Ohm = 2.2K = 2K2
"473" = 47 × 1.000 ohm = 47.000 ohm = 47 Kilo Ohm = 47K
"105" = 10 × 100.000 ohm = 1000.000 ohm = 1 Mega Ohm = 1M
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal. Contoh:
"4R7" = 4.7 ohm
"0R22" = 0.22 ohm
"0R01" = 0.01 ohm
Sedangkan untik resistor SMD presisi tinggi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama menunjukkan harga resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh:
"1001" = 100 × 10 ohm = 1 kohm
"4992" = 499 × 100 ohm = 49,9 kohm =49K9
"1000" = 100 × 1 ohm = 100 ohm
"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga untuk resistor nol ohm yang berarti jumper
Fungsi Lain Resistor

Selain secara standar digunakan untuk menahan arus listrik, resistor kadang juga digunakan sebagai jumper maupun sekring (fuse), penggunaan resistor sebagai sekring pada pesawat televisi biasanya pada suply tegangan ic vertical output atau pada suply penguat audio, meskipun sebenarnya resistor yang digunakan sebagai sekring adalah resistor khusus dengan efek sekring (resistor with fuse effect / fuseable resistor) tetapi bisa juga digantikan dengan resistor karbon biasa yang berimpedansi antara 1-10 ohm dengan daya 0.5 watt. Sedangkan penggunaan resistor sebagai jumper biasanya digunakan resistor dengan impedansi 0 Ohm, resistor yang digunakan biasanya resistor dengan kemasan SMD. Penggunaan resistor sebagai jumper biasanya ditandai dengan kode RJ, sedangkan penggunaan resistor sebagai sekring biasanya ditandai dengan kode RS.

Resistor Seri dan Paralel
Jika resistor dihubungkan secara seri maka nilai reistansi akan semakin bertambah besar, tetapi jika resistor dihubungkan secara paralel maka nilai resistansinya akan semakin mengecil.

Persamaan untuk menghitung nilai resistor setelah dihubungkan secara seri adalah :



Sedangkan persamaan untuk menghitung nilai resistor setelah dihubungkan secara paralel adalah :




Di bawah ini resistor yang dihubungkan secara seri dan paralel











Kerusakan yang sering terjadi pada resistor
• Resistansi membesar yang disebabkan oleh kelembaban atau panas.
• Sirkuit terputus yang disebabkan oleh panas yang berlebihan, korosi pada plat sambungan, atau jalur resistansi terkelupas.

Resistor Variabel




















Resistor variabel (variable resistor atau varistor) adalah resistor yang nilai tahanannya dapat berubah atau dapat diubah. Ada bermacam-macam resistor variabel antara lain :
1. Potensiometer (Potentiometer)
Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis putar) tuasnya, penggunaan tuas dimaksudkan bahwa rangkaian yang menggunakan potensiometer ini sering dilakukan pengaturan, dan ditujukan untuk pemakai, pada pesawat televisi contoh bagian yang sering dilakukan pengaturan adalah bagian kontrol audio, brightness, contrast, dan color.
Jenis potensiometer ada dua macam, yaitu linier (lin) dan logaritmik (log). Untuk jenis linier skala penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau besarnya sudut pemutaran tuas (untuk yang model putar) proporsional atau berbanding lurus dengan perubahan tahananya. Sedangkan jenis logaritmik skala penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau besarnya sudut pemutaran tuas (untuk yang model putar) tidak berbanding lurus tetapi sesuai dengan grafik fungsi logaritmik (sesuai hukum logaritma) terhadap perubahan tahananya, potensiometer logaritmik dapat dibuat dari potensiometer linier ditambah dengan resistor eksternal, karena potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal, potensiometer logaritmik lazim digunakan pada pengatur volume audio.
2. Trimpot (Trimmer Potentiometer)
Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara mentrim dengan menggunakan obeng trim. Pada televisi, trimpot biasanya digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian oscilator, rangkaian driver, atau pada penyetelan keseimbangan putih (white balance). bagian-bagian yang menggunakan trimpot berarti bagian tersebut tidak sering dilakukan penyetelan dan biasanya hanya ditujukan untuk maintenance.
3. PTC (Positive Temperatur Coefisien )
PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu. Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai hambatannya juga ikut naik. Pada pesawat televisi PTC biasanya digunakan untuk memberikan suplay tegangan pada kumparan degausing (degausing coil)
4. NTC (Negative Temperatur Coefisien )
NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai tahanan NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin naik, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol. Pada pesawat televisi NTC biasanya dipasang pada terminal masukan listrik, ini dimaksudkan untuk mengurangi kejutan tegangan pada rangkaian power suply, sehingga efek yang ditimbulkan dari penambahan NTC ini adalah sebuah kondisi yang disebut sebagai "soft start".
5. LDR (Light Dependen Resistor)


LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan hole-nya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.

Kondensator

Kondensator atau Capasitor, adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan muatan listrik dengan cara mengumpulkan ketidak-seimbangan internal dari muatan listrik, kemampuan kondensator dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi yang diukur dalam satuan Farad (F)
Dimana :
1 F = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)



Disamping memiliki nilai kapasitansi, kondensator juga memiliki nilai batas tegangan kerja (working voltage), dan batas temperatur kerja, batas temperatur kerja perlu diperhatikan terutama untuk kondensator jenis elektrolit (Elco), karena temperatur dapat mengubah cairan elektrolit dalam elco yang pada ahirnya dapat mempengaruhi perubahan nilai kapasitansinya.
Kontruksi kondensator terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut dengan bahan dielektrik, fungsi bahan dielektrik tersebut adalah untuk memperbesar kapasitansi kondensator, bahan dielektrik yang biasa digunakan diantaranya adalah : udara, keramik, kertas, kaca, mika, polyester dan elektrolit tertentu.
Menurut polarisasi kutubnya kondensator dibagi menjadi dua jenis, yaitu polar dan non polar, kondensator polar membedakan polarisasi antara kutub positif dan kutub negatif, sedangkan kondensator non polar tidak membedakan polarisasi kutubnya, sehingga untuk kondensator polar maka pemasangannya tidak boleh terbalik sedangkan untuk kodensator nonpolar pemasangannya boleh sembarang, contoh kondensator polar adalah Elco dan Tantalum sedangkan contoh kondensator non polar seperti kondensator kertas, kondensator mika dan kondensator keramik.
Menurut perubahan nilai kapasitansinya, kondensator juga dibagi menjadi dua jenis yaitu kondensator tetap dan kondensator variabel, kondensator tetap berarti nilai kapasitansi dari kondensator tersebut tetap alias tidak dapat diubah, sedangkan kondensator variabel artinya nilai kapasitansi dari kondensator tersebut dapat diubah, contoh kondensator variabel adalah TC (trimmer capasitor) atau VARCO (variable condenser).

Penandaan nilai kondensator

Ada dua metode yang digunakan sebagai penanda nilai kondensator, metode pertama adalah dengan menggunakan pita warna seperti halnya yang diterapkan pada resistor aksial dan metode kedua adalah dengan cara ditandai secara alfabet-numerik.

Penanda nilai kondensator dengan pita warna

Penandaan nilai kondensator dengan pita warna, biasanya diterapkan pada kondensator kertas, kondensator polikarbonat metal dan kondensator polyester, cara membaca nilainya dimulai dari pita warna paling atas lalu berangsur turun kebawah, kode warna yang digunakan mirip dengan kode warna pada resistor, tetapi dengan meninggalkan warna emas dan perak. Jumlah pita warna bisanya lima warna, jika ditemui hanya empat warna artinya pita warna yang menunjukkan tegangan kerja maksimum tidak disertakan, dalam kondisi seperti ini maka tegangan kerja yang diizinkan maksimum adalah sebesar 50 Volt.
Contoh, sebuah kondensator yang memiliki pita warna : Merah, Merah, Kuning, Hitam, Merah adalah bernilai 220000 pF 0% 250 V = 220 nF 0% 250 V. Cara membaca yang lebih mudah adalah: pita pertama, Merah, mempunyai harga 2 dan pita kedua, Merah, mempunyai harga 2, sehingga keduanya dihitung sebagai 22. Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 22, sedangkan pita keempat, Hitam, merupakan kode untuk toleransi 0%, dan pita kelima Merah yang menunjukkan tegangan kerja maksimum 250V. Secara keseluruhan skema warna Merah, Merah, Kuning, Hitam, Merah memberikan nilai 220.000pF pada keakuratan 0% dengan tegangan kerja maksimum 250V. Dibawah ini adalah tabel warna yang dapat digunakan sebagai acuan.

Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga
(pengali) Pita keempat
(toleransi) Pita kelima
(Tegangan kerja)








Membaca nilai kondensator penanda alfabet-numerik

Penandaan nilai kondensator dengan penanda alfabet-numerik merupakan metode yang paling sering digunakan, dimana nilai dari kondensator dicetak dengan menggunakan huruf dan angka pada badan kondensator. Penggunaan angka untuk menyatakan nilai kapasitansi dan tegangan kerja, sedangkan penggunaan huruf untuk menyatakan toleransi dan satuan.







Nomor Nilai Pertama Nilai Kedua Pengali Toleransi

Contohnya:
• Kode kondensator 562 J 100 V, artinya besarnya kapasitansi 56 x102 pF, kode J artinya besarnya toleransi 5% dan 100 V artinya tegangan kerja maksimum 100 Volt.
• 100 n J, artinya besarnya kapasitansi 100 nF dan kode J artinya besarnya toleransi 5%
• Kode kondensator 100 uF 50 V, artinya besarnya kapasitansi 100 uF dan besarnya tegangan kerja maksimum adalah 50 Volt.
Penanda Kondensator Keramik SMD
Kondensator keramik SMD terkadang ditandai dengan kode tertentu jika memungkinkan untuk ditandai, biasanya terdiri atas satu atau dua huruf dengan satu angka. Dimana huruf pertama menunjukkan pabrik pembuatnya (contoh : K untuk Kemet, dsb.), huruf kedua menunjukkan pecahan dan angkanya merupakan pengali (multiplier) dan nilai kapasitansinya dalam pF. Contoh : S3 berarti 4.7nF (4.7 x 10³ pf) pabrik pembuatnya tidak diketahui (tidak ditunjukkan), Contoh lain : KA2 artinya 100 pF (1.0 x 10² pF) pabrik pembuatnya adalah Kemet.






Kode Huruf Pecahan Kode Huruf Pecahan Kode Huruf Pecahan Kode Huruf Pecahan

Penanda Kondensator Elektrolit SMD

Kondensator elektrolit SMD biasanya ditandai dengan huruf dan angka yang menyatakan nilai kapasitansi (dalam pF) dan tegangan kerjanya (dalam Volt), misalnya. 106V artinya 10 µF 6V. Tetapi terkadang ada juga yang ditandai dengan kode yang terdiri dari satu huruf dan tiga angka. Dimana huruf menyatakan tegangan kerjanya, sedangkan 3 angka menyatakan kapasitansinya dalam pF (2 angka dan satu pengali).
Contoh, sebuah kondensator yang ditandai kode A475 artinya 4.7 m F 10V
475 = 47 x 10 5 pF = 4.7 x 10 6 pF = 4.7 m F












Berbagai jenis kondensator

Secara umum jenis kondensator dinamai menurut bahan dielektriknya, sehingga jika anda menemui kondensator keramik artinya bahan dielektrik dari kondensator tersebut adalah keramik, dst. dibawah ini macam-macam kondensator yang banyak ditemui di pasaran.


1. Kondensator Keramik
Memiliki nilai kapasitansi antara 5 pF - 1 uF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja 50 volt hingga ribuan volt, memiliki kesetabilan yang tinggi dan baik digunakan untuk frekwensi tinggi, biasanya memiliki bentuk fisik bulat pipih berwarna coklet muda atau hijau muda, juga tersedia dalam kemasan SMD
2. Kondensator Polyester ( Polyethylene Terephthalate )
Memiliki nilai kapasitansi antara 100 pF - 2 uF dengan toleransi ± 5% dan tegangan kerja maksimum 400 volt, memiliki kesetabilan yang cukup, biasanya memiliki bentuk fisik persegi empat dan berwarna hijau itulah sebabnya kenapa kondensator ini sering disebut sebagai greencaps, meskipun terkadang ada yang dibungkus dengan plastik warna merah maupun coklat. Kondensator ini biasa juga disebut dengan kondensator mylar. Pengembangan dari kondensator polyester adalah type metalized polyester film atau yang umum dikenal dengan kondensator MKT
3. Kondensator Polystyrene
Memiliki nilai kapasitansi antara 50 pF - 500 nF dengan toleransi ± 1% dan tegangan kerja maksimum 500 volt, memiliki kesetabilan yang sangat baik, biasanya memiliki bentuk fisik silinder. Sering digunakan untuk operasi tegangan tinggi.
5. Kondensator Polypropylene (MKP)
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 nF - 100 uF dengan toleransi ± 5% dan tegangan kerja maksimum 900 volt, memiliki kesetabilan yang cukup.
6. Kondensator Kertas
Memiliki nilai kapasitansi antara 10 nF - 10 uF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja maksimum 600 volt, memiliki kesetabilan yang lumayan, biasanya memiliki bentuk fisik persegi empat bening.
7. Kondensator Mika Perak
Memiliki nilai kapasitansi antara 5 pF
- 10 nF dengan toleransi ± 0.5% dan tegangan kerja maksimum 400 volt, memiliki kesetabilan yang sangat baik.
8. Kondensator Electrolit Aluminium (Elco)
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 uF - 1 F dengan toleransi ± 50% dan tegangan kerja maksimum 400 volt terpolarisasi, memiliki kesetabilan yang cukup.
9. Kondensator Electrolit Tantalum
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 uF - 2000 uF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja maksimum 60 volt terpolarisasi, memiliki kesetabilan yang baik.
10. Kondensator Trimmer (TC)
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 pF - 200 pF dengan toleransi ± 10% dan tegangan kerja maksimum 60 volt, memiliki kesetabilan yang cukup, termasuk golongan capasitor variabel, cara mangubah kapasitansinya dengan menggunakan obeng trim.

Kondensator Seri dan Paralel

Jika kondensator dihubungkan secara seri maka nilai kapasitansinya akan semakin mengecil, tetapi jika kondensator dihubungkan secara paralel maka nilai kapasitansinya akan semakin bertambah besar.
Persamaan untuk menghitung nilai kondensator setelah dihubungkan secara seri adalah :







Sedangkan persamaan untuk menghitung nilai kondensator setelah dihubungkan secara paralel adalah :





Dibawah ini adalah skema kondensator yang dihubungkan secara seri dan paralel








Kerusakan yang sering ditemui pada kondensator


Jenis Kerusakan Penyebab
Kertas Hubung singkat Kebocoran seal. Kejutan mekanik, termal atau perubahan-perubahan tekanan
Sirkuit terbuka Kejutan mekanik / thermal
Keramik Hubung singkat Pecahnya dielektrika karena kejutan atau getaran
Sirkuit terbuka Pecahnya sambungan
Perubahan nilai kapasitansi Elektroda perak tidak melekat benar pada perak
Film Plastik Sirkuit terbuka Kerusakan pada semprotan diujung, ketika fabrikasi atau asembeling
Elco Sambung singkat, karena bocor Hilangnya dielektrika. Temperatur tinggi
Kapasitansi mengecil Hilangnya elektrolit karena tekanan, kejutan mekanik atau temperatur
Sirkuit terbuka Pecahnya sambungan internal
Mika Hubung singkat Perpindahan perak disebabkan oleh kelembaban yang tinggi
Sirkuit terbuka Perak tidak menempel ke mika


Dioda



Dioda adalah komponen elektronik yang mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda untuk polaritas positif dan katoda untuk polaritas negatif. Di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu.






Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus searah saja, yaitu pada saat dioda diberikan catu maju (forward bias) dari anoda (sisi P) ke katoda (sisi N). Pada kondisi tersebut dioda dikatakan dalam keadaan menghantar (memiliki tahanan dalam sangat kecil). Sedangkan bila dioda diberi catu terbalik (reverse bias) maka maka pada kondisi ini dioda tidak menghantar (memiliki tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit mengalir).
Untuk dioda silikon arus mulai dilewatkan setelah tegangan ≥ 0.7 Volt DC, sedangkan untuk dioda Germanium mulai dilewatkan setelah tegangan mencapai ≥ 0.3 Volt DC.
Penerapan dioda semi konduktor yang umum adalah sebagai penyearah, selain fungsi lain seperti pembatas tegangan, detektor dan clipper.

Jenis-jenis Dioda


Dioda biasa Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon atau dari germanium. Dioda biasa kadang dikemas dalam satu wadah yang berisi dua atau empat buah dioda yang disebut dengan dioda jembatan (Bridge dioda) atau yang biasa dikenal dengan sebutan dioda kuprok.
Dioda Pemancar Cahaya (LED) Bila dioda dibias forward, electron pita konduksi melewati junction dan jatuh ke dalam hole. Pada saat elektron-elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, mereka memancarkan energi. Pada dioda LED energi dipancarkan sebagai cahaya, sedangkan pada dioda penyearah energi ini keluar sebagai panas. Dengan menggunakan bahan dasar pembuatan seperti gallium, arsen dan phosfor pabrik dapat membuat LED dengan memancarkan cahaya warna merah, kuning, dan infra merah (tak kelihatan). Led yang menghasilkan pancaran cahaya tampak biasanya digunakan untuk display mesin hitung, jam digital dan lain-lain. Sedangkan Led infra merah dapat digunakan dalam sistim tanda bahaya pencuri dan lingkup lainnya yang membutuhkan cahaya tak kelihatan, juga untuk remote control. Keuntungan lampu Led dibandingkan lampu pijar adalah umurnya panjang, teganagnnya rendah dan saklar nyala matinya cepat. Gambar 2.1 dibawah ini menjukkan lambang atau simbol dari macam dioda.
Dioda Photo Energi thermal menghasilkan pembawa minoritas dalam dioda, makin tinggi suhu makin besar arus dioda yang terbias terbalik. Energi cahaya juga menghasilkan pembawa minoritas. Dengan menggunakan jendela kecil untuk membuka junction agar terkena sinar, pabrik dapat membuat dioda photo. Jika cahaya luar mengenai junction dioda photo yang dibias terbalik akan dihasilkan pasangan electron-hole dalam lapisan pengosongan. Makin kuat cahaya makin banyak jumlah pembawa yang dihasilkan cahaya makin besar arus reverse. Oleh sebab itu dioda photo merupakan detektor cahaya yang baik sekali.
Dioda Varactor Seperti kebanyakan komponen dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi luar ini biasanya lebih kecil dari 1 pF. Dioda silicon yang memanfaatkan efek kapasitansi yang berubah-ubah ini disebut dioda varactor. Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan perkataan lain varaktor yang dipasang parallel dengan inductor merupakan rangkaian tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan riverse pada varactor kita dapat mengubah frekuensi resonansi. Penerapan dioda varaktor ini biasanya pada tuner yang ditala menggunakan tegangan.
Dioda Schottky Dioda schottky menggunakan logam emas, perak atau platina pada salah satu sisi junction dan silicon yang di dop (biasanya type-n) pada sisi yang lain. Dioda semacam ini adalah piranti unipolar karena electron bebas merupakan pembawa mayoritas pada kedua sisi junction. Dan dioda Schottky ini tidak mempunyai lapisan pengosongan atau penyimpanan muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat di switch nyala dan mati lebih cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya piranti ini dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas kemampuan dioda bipolar.
Dioda Step-Recovery Dengan mengurangi tingkat doping dekat junction pabrik dapat membuat dioda step-recovery piranti yang memanfaatkan penyimpanan muatan. Selama konduksi maju dioda berlaku seperti dioda biasa dan bila dibias terbalik dioda ini konduksi sementara lapisan pengosongan sedang diatur dan kemudian tiba-tiba saja arus balik menjadi nol. Dalam keadaan ini seolah-olah dioda tiba-tiba terbuka menjepret (snaps open) seperti saklar, dan inilah sebabnya kenapa dioda step-recovery sering kali disebut dioda snap. Dioda step-recovery digunakan dalam rangkaian pulsa dan digital untuk menghasilkan pulsa yang sangat cepat. Snap-off yang tiba-tiba dapat menghasilkan pensaklaran on-off kurang dari 1 ns. Dioda khusus ini juga digunakan dalam pengali frekuensi.
Dioda Zener Dioda zener dibuat untuk bekerja pada daerah breakdown dan menghasilkan tegangan breakdown kira-kira dari 2 sampai 200 Volt. Dengan memberikan tegangan terbalik melampaui tegangan breakdown zener, piranti berlaku seperti sumber tegangan konstan, dengan kata lain dioda zener akan membatasi tegangan agar tidak lebih besar dari tegangan breakdownnya. Dioda Zener banyak digunakan kedua setelah dioda penyearah, dioda zener adalah komponen utama regulator tegangan.

Kerusakan yang sering ditemui pada Dioda
• Arus bocor saat di beri bias terbalik
• Hubung singkat / tegangan tembus saat di beri bias terbalik
• Sirkuit terputus

Sabtu, 10 April 2010

TROUBLE SHOOTING TV WARNA





MENGAMATI GEJALA-GEJALA KERUSAKAN
Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan usia atau hubungan antar komponen yang kurang sempurna
1. TIDAK ADA GAMBAR DAN SUARA
a) Mati Total



Gambar 17. TV Mati Total
Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal
1) Apakah TV mati total dan lampu indicator padam?
Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya
Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output
Perhatikan gambar skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak



Gambar 18. Catu Daya
2) Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang rusak. Pemecahan: Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal.



Gambar 19. Mengukur Output Regulator

Perhatikan gambar skema rangkaian horizontal berikut. Pada umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan kapasitor (lihat tanda panah).



Gambar 20. Rangkaian Defleksi Horisontal

3) Apakah lampu indicator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?



Gambar 21. TV Mati, Lampu Indicator ON
Penyebab: kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya terhambat karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY. Pemecahan: pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indicator. Saat TV dinyalakan indicator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indicator tetap warnanya atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi. Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
b) Tidak Ada Raster Tetapi Suara Baik



Gambar 22. Raster Tidak Ada Tapi Suara Baik



Gambar 23. Daerah Rangkaian Tegangan Tinggi

Penyebab: rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak. Pemecahan: Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah rangkaian tegangan tinggi. Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal, periksa rangkaian penguat video. Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang sering terjadi adalah filamennya putus sehingga CRT tidak memancarkan cahaya.



Gambar 24. Tabung Gambar (CRT) Gambar Gelap

Raster tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada maksimum.



Gambar 25. Layar Gambar Gelap

Penyebab: Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada rangkaian tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau rangkaian catu daya. Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena gangguan pada penguat video. Pemecahan: Apakah tegangan regulator output normal ? Jika normal, periksa tegangan katoda CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator. Apakah tegangan katoda CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika tidak normal, periksa rangkaian tegangan tinggi.

c) Raster Satu Garis Horizontal



Gambar 26. Raster Satu Garis Horisontal

Penyebab:
Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.

Pemecahan: Periksa rangkaian defleksi vertikal Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.



Gambar 27. IC dan Transistor Yang Mudah Rusak SINKRONISASI JELEK
d) Sinkronisasi Horizontal Jelek
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.


Gambar 28. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Penyebab:
Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.
Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.

e) Sebagian Gambar Tergeser Horizontal



Gambar 29. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal Penyebab:
Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada rangkaian AFC. Pemecahan:
Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan AGC.



Gambar 30. Sebagian Gambar Tergeser Vertical

f) Sinkronisasi Vertikal Jelek
Penyebab:
Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama. Pemecahan:
Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik bocor.



Gambar 31. Sinkronisasi Vertical Jelek

g) Sinkronisasi Vertical dan Horizontal Jelek
Penyebab: Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan pada rangkaian penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-kadang terjadi pada rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise (noise canceler). Pemecahan: Apakah sinkronisasi vertical dan horizontal lemah? Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrosasi. Jika rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi normal, periksa bagian penguat sinyal sinkronisasi. Jika bagian penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise.
2. Cacat (Distorsi) Pola Raster
a) Gambar Sempit



Gambar 32. Gambar Layar Menyempit
Penyebab:
Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah lemah. Pemecahan: Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa komponen-komponennya. Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya. Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti


Gambar 33.Transistor Defleksi Horizontal
b) Pelebaran Horizontal
Penyebab:
Kerusakan semacam ini disebabkan oleh Vr yang rusak. Pemecahan: Periksa komponen-komponennya. Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah nilai VR, jika tidak ada perubahan ganti VR tersebut. Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih besar penguat tegangan tinggi.


Gambar 34. Horizontal Melebar

c) Pemendekan Tinggi Gambar



Gambar 35. Tinggi Gambar Kurang
Penyebab: Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup. Pemecahan: Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengatur remote control pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R dan Tr pada rangkaian defleksi vertical. Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical yang rusak.

d) Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah

Penyebab:
Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator elektrolit yang kering.
Pemecahan: Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak. Periksa elko apakah masih baik atau sudah kering
e) Gambar Vertical Memanjang
Penyebab:
Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah. Pemecahan:
Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.



Gambar 38. Vertical Terlalu Besar

f) Gambar Jelek
1) Noise Salju Pada Gambar
Penyebab: Intensitas medan pada tempat penerimaan sinyal frekuensi rendah. Sistem antenna TV rusak Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak Pemecahan: Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur antenna kabel Periksa solderan pada blok tuner dan AGC


gambar 39. Gambar Jelek

2) Kontras Gambar Rendah



Gambar 40. Kontras Gambar Rendah

Penyebab:
Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video.
Pemecahan:
Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.
3) Muncul Garis Miring



Gambar 41. Muncul Garis Miring Pada Gambar
Penyebab:
Biasanya gangguan dari pemancar radio. Pemecahan:
Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.
4) Noise Bintik Putih
Penyebab:
Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi. Pemecahan: Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi. Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV



Gambar 42. Noise Bintik Putih

5) Garis Horizontal Hitam
Penyebab:
Biasanya disebabkan oleh alat yang menggunakan motor kecil. Pemecahan:
Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.


Gambar 43. Garis Horizontal Pada Gambar
6) Terdapat Bayangan Dari Kanal Lain


Gambar 44. Gambar Terganggu Oleh Kanal Lain
Penyebab:
Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar besar. Pemecahan: Aturlah letak ketinggian antenna TV Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC
7) Gangguan Warna
Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan atau hijau









Gambar 49. Gambar TV Tampak Hijau

Penyebab:
Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT. Pemecahan: Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT




Gambar 50. Cara Memeriksa CRT

8) Gangguan Suara
Tidak Ada Suara/Suara Lemah
Penyebab:
Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker.
Pemecahan:
Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika terdengar desis di speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audio atau periksa speaker.



gambar 51. Rangkaian Suara

a. Rangkuman

TABEL DUGAAN KERUSAKAN
GEJALA KERUSAKAN DUGAAN KERUSAKAN

Tidak ada suara dan tidak ada raster
Tidak ada gambar maupun suara Gambar baik tetapi tidak ada suara Sinkronisasi lemah (tipis) Tidak ada raster Gambar monokromatis Tidak ada warna Sinkronisasi warna lemah Tidak ada warna merah, hijau ataupun biru.
Pergeseran warna Catu Daya, Defleksi Horisontal.
Penguat Video, IF Video dan HF
IF Audio, Detektor Video dan Penguat Audio.
Sinkronisasi, AGC, AFC dan Osilator
Defleksi Horizontal, Tegangan Tinggi, Tabung Gambar, Fokus dan Penguat Video.
Pembangkit Sinyal Kroma dan Tabung Gambar.
Penguat Band Pass, ACC, Pemati Warna, Osilator 4,43 MHz dan Gerbang Burst.
Osilator 4,43 MHz, Gerbang Burst dan Detektor Fasa.
Demodulasi Warna

Rangkaian RGB dan Rangkaian Konvergen.

Berikut adalah tehnik dasar bagaimana cara menganalisa kerusakan pada pesawat televisi :
-jenis-jenis kerusakan dan cara mengetahui kerusakan :
1. mati total.
- jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :
a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampere yang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.
cara mengatasinya :
- Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.
- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.trus coba nyalain lagi.insyaallh tv dah bisa nyala.


kerusakan pada tuner tv.
Cara nya adalah sebagai berikut : coba perhatikan pesawat TV anda ,apakah masih ada sedikit saluran yang masih terlihat atau tidak dengan cara berpindah-pindah saluran,terus lakukan langkah berikut ini :
Anda masuk ke MENU lalu ke modus cari (TUNING) manual / semi auto dan bukan fine tuning.coba anda search ( cari program ) dan amati apakah ada saluran atau siaran yang dapat terkunci??Bila tidak , dan siaran terlihat terus lewat tanpa berhenti terkunci, maka kerusakan ada di komponen trafo IF ( 6019, 498U, Eo8L, 9074 dll).Tapi bila siaran berhenti atau terkunci dengan baik maka kemungkinan besar atau bisa dipastikan TUNER rusak.
Tapi apabila setelah pergantian IF sudah benar ,dan siaran TV sudah terisi penuh,matikan TV minimal 1jam.Setel kembali, perhatikan apakah siaran tidak berubah dan tetap bagus seperti pada saat prose searching ,maka selesai .Dan bila ada sedikit perubahan warna atau suara ,berarti tuner mengalami kerusakan dalam hal ini di sebut terjadi pergeseran.Ganti segera tuner.
Komponen Tuner tidak berjalan sendiri.Pastikan supply tegangan untuk tuner adalah normal .Baik untuk VCC-nya (5V/9V/12V) ada dan tegangan 33V untuk tuning ada dan stabil,serta tegangan AGCnya normal sekitar 50-75% dari tegangan catu.
Masalah pada komponen IF menyebabkan TV tidak dapat mengunci, masalah pada tegangan 33V menyebabkan pergeseran siaran atau tidak ada sama sekali jika 33Voltnya tidak ada.
Masalah pada IC program pun bisa menyebabkan tuner tidak bekerja karena setelan besaran tuning ada pada IC program.
Rusak bagian vertikal sangat sering terjadi
Berikut langkah yang harus dilakukan untuk mempercepat proses perbaikan
Langkah pertama kali cek tegangan 24 volt dari flyback selanjutnya kontrol output ic TDA3653 sekitar 10-12 volt.Jika tidak normal ganti saja icnya pasti rusak.
jika teg normal dapat dipastikan ic normal
Selanjutnya periksa osilator biasanya ada di ic TDA8361 (saya pernah menjumpai ic ini rusak).
Jika sampai langkah ini gambar masih garis periksa teg vramp di ic TDA8361 .
Belum lama ini aku dapat kerjaan televisi digitec shuuga DS1462W milik mertua dengan kondisi gambar menyempit di tengah .
Dugaan saya langsung mengarah ke bagian vertikal tv ..Aku cek tegangan di ic vertikal dan ternyata semua tegangan normal
terkecuali tegangan output vertikal yang mengarah ke defleksi yoke.Karena tv digitec shuuga menggunakan ic vertikal TDA3653
dan ic chroma TDA8361 Dugaan saya mengarah ke bagian v ramp ic TDA8361 yang memang sering bermasalah pada bagian vertikalnya..
Akhirnya ketemu juga komponen yang bermasalah tersebut yakni resistor R402 dengan nilai 330kohm yang menyuplai tegangan dari
tegangan 33volt..Begitu resistor aku ganti tv pun aku nyalakan dan normal kembali......


Jika TV hanya ada garis tengah saja :
- Kemungkinan kerusakan berada pada daerah vertical atau osilator.
- Ic vertical biasanya menempel pada pendingin (aluminium),jumlah kaki ic biasanya 7 atau 8 pin.untuk tv cina biasanya pake 7840 atau 78040.
- Ic osilator biasanya yang paling besar, jumlah kaki antara 64 - 84, untuk tv cina sering a pake TA76810 atau TA76818.
- Coba solder ulang, biasanya suka kendor karna kena panas.
- Jika masih sama coba ukur arus yang masuk ke ic vertical pake avometer. Tegangan harus ada 24 volt.jika kurang dari itu bisa jadi ic nya rusak.ganti aja
- Jika ndak ada tegangan sama sekali priksa sumber tegangannya,mungkin resistor atau diodanya rusak.
- Ukur tegangan yang ada di yoke (konde) yang ada dibelakang layar, kaki yang depan, tegangan harus 12 volt. jika lebih dari itu ic vertical rusak, ganti aja.
- Ganti juga elco yang berada disekitar ic vertical, biasanya 470 uf/35v, 220uf/35v, 100uf/35v.
- Jika semua langkah diatas sudah dilakukan tapi tetap aja gak ada gambar berarti ic osilatornya,ganti aja.
- Insyaallah jika semua sudah dilakukan dengan benar.maka gambarnya bias normal.


Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Nyala led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )
Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.
Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.
Nyala led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC memory ( reset menu code).
Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:
Pastikan semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan tegangan untuk trafo driver horisontal.
Karena sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.
Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )
Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:
Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas (ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat kita lihat meski hanya sesaat.
Nyalakan dulu trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal ,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain sebagainya.


TV POLYTRON juga kadang mempunyai masalah di sistem memori internalnya ( pada ic program seri STVxxxx).
Gejalanya adalah pada saat di nyalakan ,beberapa detik mau menyala sekitar 10-15 detik.Timbul suara sebentar ,setelahnya protek/standby.
Ini di sebabkan sedikit error pada data memory yg terdapat di dalam IC program.
Untuk mengatasi hal seperti ini , anda cukup melakukan trik yg akan saya berikan berikut ini:
Nyalakan pesawat TV seperti biasanya, dan tunggu posisi tv dalam keadaan protek/standby,gunakan remote orsinilnya ,tekan tombol menu pada remote dan tahan sekitar 3 - 5 detik hingga tv menyala secara otomatis.
Biasanya Tv langsung normal kembali,karena data dalam memory telah di reset ulang secara otomatis ke keadaan PP ( pactory preset ).
Kenapa bisa terjadi begitu? sebab kalau pada posisi TV standby.tombol power memberi sinyal perintah hidupkan ( ON ) pada IC program.Kalau pada posisi standby, tombol menu yg ditekan terus dalam sekian detik akan memberikan input RESET data memory ( flash).Dan jika kondisi memory normal,maka dalam hitungan ‘timing’ tertentu perintah tersebut akan di artikan sebagai sinyal masuk ke posisi MENU SERVICE.Dan sistem secara otomatis akan meminta passcode untuk masuk kedalam sub menu service.
Kode passcode nya adalah 1013 untuk setelan dasar ( fitur) dan 1014 untuk mengatur parameter -parameter utama ( H-frek, V-amp, AGC, AFC dll)
Dan jika anda mendapat problem seperti yg saya utarakan di atas,cara tersebut adalah yg paling mudah untuk mengatasinya.Tapi sebelumnya pastikan dahulu bahwa semua titik solder dalam mesin TV tidak bermasalah, ada baiknya anda teliti dulu semua titik solder sebelumnya.
Karena apa? sebab sistem proteksi juga akan membaca keadaan rangkaian sebelum tegangan-tegangan normalnya akan diaktifkan.jika ada masalah di titik solder ( biasanya terdapat pada titik kaki IC vertikal ,kaki FBT, regulator) sistem akan tertahan ke posisi protek.

Kerusakan TV pada bagian Power Suply :

Beberapa macam kerusakan yang ditemukan pada televisi:
a)Mati total
jengkel ga' sich saat asyik2nya nonton acara favorit tiba2 tv kita mati total.Untung pernah belajar elektronik jadi bisa memperbaiki sendiri. berikut ini saya sampaikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki televisi:
###warning"risk of electric shock"please be careful;###"Hati hati terhadap kejutan listrik(kesetrum).Utamakan keselamatan diri. This is firt step:
a)sebelum memperbaiki kelangkah yang lebih jauh pertama-tama kita melakukan pengecekan bagian yang paling mudah dijangkau.Cek AC CORD(cok AC/stop kontak)lihat kondisi AC CORDnya apakah masih bagus atau sudah hangus terbakar.
b)periksa kabel AC CORD&Kabel stopkontaknya.Apakah masih baik kondisinya ato putus.Jika putus,gnti dengan yang baru atau sambung.
c)setelah langkah diatas dilakukan dan dipastikan semua kondisi part (bagian)diatas baik maka mau tidak mau kita harus membongkar unitnya.Pastikan AC CORD sudah tercabut dari jala2 listrik PLN.Bongkar tutup belakang unitnya yang terdiri
dari 6-9 baut(tergantung jenis&merk tv)menggunakan obeng plus(+).
d).Setelah tutup belakang(back cover) terbuka kita melakukan pengecekan fisik komponen2nya.Terutama pada bagian SMPS(Switching Module Power Supply)(mohon dikoreksi) pada bagian primernya dekat trafo.Yang biasanya terdiri dari fuse,mosfet.
Dioda,elcho,resistor,kapasitor,induktor(coil).Periksa fisiknya apakah ada yang terbakar,putus,gosong,dsb.
e)Lepas komponen yang fisiknya rusak dengan menggunakan solder,dan desolder(atraktor).Sebelum komponen yang dilepas akan diganti dan Jika fisik komponen tidak ada yang mencurigakan lakukan langkah yang selanjutnya.
f)Lepas&Cek komponen mosfet pada bagian primer (komponen yang diberi pendingin) dengan menggunakan MULTIMETER(AVO METER).Apakah short?Jika iya persiapkan pengganti yang baru.Sebelum komponen baru penggantinya dipasang langkah selanjutnya
g)cek semua komponen selain mosfet antara lain resistor,dioda,capasitor,elcho,transistor maupun fixed coil.
h)ganti semua komponen yang rusak
i)pasang semua kompenen yang baru kecuali mosfet,cek dan teliti solderan dan penempatan komponen penggantinya.
j)cek dioda2 pada bagian sekundernya terutama pada bagian tegangan 115v(B+).
k)jika kondisi dioda2nya masih baik langkah berikutnya mengecek tegangan gate start mosfet test point(tp)gate biasanya terletak pada lubang untuk kaki komponen mosfet yang pinggir Dan Yang bukan dapat ground.
Tegangan normal gate 5V dc.Tidak boleh lebih ataupun 0V.Pengecekan tegangan gate harus hati2 dikarenakan tegangan pada elco filter setelah dioda bridgenya besar meskipun tegangan dc dan ini lebih berbahaya daripada tegangan ac.
Jika tegangan pd gate mosfet yang diukur tidak sebesar 5v baik terlalu lebih ataupun sebesar <2v.Cek transistor2nya dan dioda2nya.(komponen yang lainnya.)
l)setelah dipastikan tegangan gate start mosfet normal barulah kita memasang mosfet yang baru
m)langkah berikutnya mengecek pemasangan komponen barunya apakah sudah sesuai dengan komponen yang lama,solderan2nya apakah ada yang short atau tidak.
n)Setelah komponen terpasang semua.Saatnya kita mencoba hasil pekerjaan kita.Letakan probe merah multimeter ke tegangan B+ dan probe hitam keground.Range multi diatas 150v.ALANGKAH BAIK DAN AMANNYA RESISTOR PENGHUBUNG
TEGANGAN B+ DENGAN RANGKAIAN HORIZONTAL DILEPAS TERLEBIH DAHULU ini bertujuan agar saat tegangan B+ terlalu besar rangkaian horizontalnya tidak rusak.Hubungkan AC CORD kejala2 PLN sebentar saja,lihat penunjukan multimeternya
apakah tegangannya sudah tepat 115v.Jika sudah tepat tegangan B+ dan tegangan2 yang lainnya.
o)Pasang resistor yang td dilepas dan jika tidak ada kerusakan pada komponen yang lain maka jreeeeng tv kita nyala kembali....Horeee....
p)langkah berikutnya jangan lupa rapikan kembali kabel2nya terus pasang kembali back covernya dan televisi yang telah kita perbaiki siap ditonton kembali.


PERLENGKAPAN REPARASI TV
Untuk memudahkan pekerjaan, peralatan (tool) harus disiapkan selengkap mungkin. Peralatan yang kita butuhkan dalam menyervis televisi warna sebagai berikut.
a) Multitester
Multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan.


Gambar 53. Multitester
b) Solder
Solder berfungsi untuk menyolder komponen ke PCB (Printed Circuit Board) dengan menggunakan timah. Gunakan daya yang tidak terlalu besar untuk menyolder komponen aktif seperti IC karena komponen ini rentan terhadap panas. Supaya hasilnya bagus sebaiknya digunakan mata solder yang lancip.


Gambar 54. Solder
c) Desoldering
Fungsi alat ini adalah untuk melepaskan kaki komponen dari timah, setelah timah dipanaskan terlebih dahulu dengan solder.


Gambar 55. Desoldering
d) Obeng
Berbagai jenis obeng yang diperlukan untuk menyervis TV diantaranya: obeng (+ dan –) dan obeng trim (+ dan -). Obeng trim terbuat dari bahan nilon untuk mencegah terjadinya induksi saat digunakan.


Gambar 56. Obeng
e) Tang


Gambar 57. Tang
Tang terdiri dari tang potong dan tang lancip untuk menjepit.

f) Pinset
Pinset umumnya digunakan untuk menjepit komponen bila diperlukan.


Gambar 58. Pinset
g) Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan debu yang menempel pada PCB.


Gambar 59. Kuas

KOMPONEN TV
Secara umum komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu: komponen aktif dan komponen pasif.
a) Komponen Pasif
Secara garis besar komponen pasif dibagi menjadi tiga macam yaitu: resistor (R). Inductor (L) dan kapasitor (C).
1) Resistor
Nilai resistansi dapat dilihat dengan membaca kode warna atau dengan alat Multitester.


Gambar 60. Resistor
2) Induktor
Induktor adalah kumparan berupa lilitan kawat pada suatu inti. Jenis inductor yang menggunakan lilitan kawat email adalah sebagai berikut.


Gambar 61. Trafo Flyback



Gambar 62. Line Filter



Gambar 64. Trafo Switching


Gambar 63. Trafo IF



Gambar 65. Yoke

3) Kapasitor/Kondensator Kondensator terdiri dari dua jenis, yaitu kondensator polar dan non polar.


Gambar 66. Macam-Macam Kondensator
b) Komponen Aktif
1) Dioda
Ada berbagai jenis dioda di pasaran, tetapi pada TV umumnya digunakan dioda penyearah (Rectifier) yang terbuat dari germanium dan silicon, LED (Light Emitting Diode) dan dioda zener.


Gambar 67. Dioda
2) Transistor
Transistor terdiri dari dua jenis, yaitu PNP dan NPN. Masing-masing jenis tersebut mempunyai tiga kaki ,yaitu basis, kolektor dan emitor.


Gambar 68. Transistor

3) Integrated Circuit (IC)
IC dibagi dua jenis, yaitu monolitik dan hibrida. IC yang rusak dapat dilihat atau dirasakan dari penampilan fisiknya misalnya: pecah, terlalu panas atau tidak mengantarkan panas (kalor).


Gambar 69. Integrated Circuit (IC)


PROSEDUR PENCARIAN KERUSAKAN
Langkah-langkah efisiensi yang diperlukan dalam prosedur reparasi adalah sebagai berikut.
1) Keadaan Gangguan Diketahui Ketika menerima TV yang mau diservis, dengar/tanyakan kerusakan dari konsumen untuk mempermudah mempermudah pemeriksaan.
2) Perkiraan Blok Yang Rusak Pesawat TV dihidupkan, atur tombol pengatur suara, kontras, brightness dan warna. Lihat gejala-gejala yang nampak pada layar TV untuk menduga-duga bagian mana yang rusak. Buatlah perkiraan blok yang rusak sesuai table kerusakan.
3) Membagi Sebuah Blok Yang Rusak Meskipun rangkaian yang mencurigakan telah dapat ditentukan, tetapi daerah yang diperiksa sangat luas. Maka dari itu, bagian yang rusak lebih efisien untuk dapat ditemukan jika daerah yang diperiksa makin terbatas.
4) Menemukan Bagian Yang Rusak Setelah membuat daerah yang dicurigai semakin sempit, ukur tegangan dan resistansi dengan menggunakan Multitester.